Senin, 05 Juli 2021

AKUISISI DATA (Hardware)

 

PERBEDAAN AKUISISI DATA DAN ANALISA DATA PADA HARDWARE

Akuisisi Data

    Pada masukan analog spesifikasi hardware board akuisisi data meliputi jumlah kanal, laju pencuplikan, resolusi, jangkauan, ketepatan (akurasi), derau dan ketidak-linearan, yang semuanya berpengaruh pada kualitas sinyal yang terdigitisasi (terakuisisi secara digital). Pada keluaran analog dibutuhkan untuk menstimulus suatu proses atau unit yang diuji pada sistem akuisisi data. Beberapa spesifikasi DAC yang menentukan kualitas sinyal keluaran yang dihasilkan adalah settling time, slew  rate dan resolusi. Settling time dan slew rate bersama-sama menentukan seberapa cepat DAC dapat mengubah aras sinyal keluaran.

       Antarmuka digital I/O sering digunakan pada sistem akuisisi data PC untuk mengontrol   proses-proses,   membangkitkan   pola-pola   pengujian   dan   untuk   berkomunikasi dengan perangkat lain. Pada tiap-tiap kasus, parameter-parameter yang penting mencakup jumlah jalur digital yang tersedia, laju pemasukan dan pengeluaran data digital pada jalur-jalur tersebut dan kemampuan penggeraknya. Jika suatu jalur digital digunakan untuk mengontrol suatu  kejadian  seperti  menghidupkan  dan  mematikan pemanas, motor atau lampu, maka tidak dibutuhkan laju data yang tinggi karena peralatan-peralatan tersebut tidak dapat merespon dengan cepat. Pada contoh tersebut, jumlah arus yang dibutuhkan untuk menghidupkan dan mematikan alat harus lebih  kecil  dari  arus  penggerak  yang  disediakan  oleh  papan  akuisisi  data  yang  bersangkutan.

Analyzer   

    Prosesor sinval digital dapat melakukan komputasi atau pemrosesan data lebih cepat dibandingkan  dengan mikroprosesor pada umumnya, karena prosesor khusus tersebut mampu melakukan proses  akumulasi dan multiplikasi data hanya dalam satu siklusdetak, sedangkan mikroprosesor kebanyakan tidak dapat melakukan hal tersebut (dibutuhkan lebih dari satu siklus detak).
     
    Saat ini prosesor sinyal digital telah tersedia dalam berbagai macam format dan tingkat  akurasi.  Misalnya  prosesor  sinyal  digital  32-bit  dengan  format  penyimpanan  data floating-point (bilangan pecahan), memiliki jangkauan dinamis yang lebih tinggi dibandingkan  dengan  prosesor  dengan  format  fixed-point (bilangan  bulat).  Sehingga  aplikasi-aplikasi  yang  dikembangkan  menggunakan  prosesor  floating-point ini tidak memerlukan  pemrograman  yang  kompleks  (dibanding  fixed-point)  untuk  menangani  data-data pecahan.

    Kemampuan   komputasi   atau   kalkulasi   dari   prosesor   sinyal   digital   ini   dinyatakan  dalam  jumlah  operasi  (komputasi)  floatingpoint yang  dapat  dikerjakan  dalam  satu  detik.  Misalnya  prosesor  TMS320C30  dan  Texas  Instrument,  mampu  melakukan  33  j u t a    operasi  floating-point  dalam  satu  deti

 

CONTOH PROSES AKUISISI DATA DAN ANALISA DATA PADA HARDWARE

   Contoh sederhananya adalah proses pengukuran suhu dalam suatu ruangan sebagai nilai digital menggunakan sensor seperti termokopel. Sistem akuisisi data modern dapat mencakup penambahan analisis data dan perangkat lunak pelaporan, konektivitas jaringan, dan opsi kendali dan pemantauan jarak jauh. Semua sistem akuisisi data terdiri dari tiga elemen penting yaitu Sensor, Pengkondisi Sinyal, dan Analog-to-Digital Converter (ADC).

         Contoh Perangkat Keras Analisa Data adalah prosesor TMS320C30 dan Texas Instrument, mampu melakukan 33 juta operasi floating-point dalam satu detik (Million Floating-point Operations Per Second = MFLOPS).


0 komentar:

Posting Komentar